Menurut laporan intelijen Amerika Serikat (AS), ancaman militer terbesar bagi keamanan nasional negara tersebut saat ini berasal dari China. Negeri Tirai Bambu tersebut telah menunjukkan kemajuan signifikan dalam bidang militer, termasuk dalam ranah siber.
Poin Utama:
-
Ancaman Utama: “Tekanan koersif” yang diberlakukan oleh China terhadap Taiwan dan serangkaian “operasi siber yang luas” menandai meningkatnya ancaman terhadap AS.
-
Kemampuan Militer China: China disebut dalam laporan tersebut sebagai pesaing terbesar AS, dengan kemampuan militer yang komprehensif, termasuk senjata hipersonik, pesawat siluman, kapal selam canggih, serta aset perang siber dan luar angkasa.
-
Upaya Pengaruh China: Selain melalui aspek militer, China juga dikatakan terus memperluas “kegiatan pengaruh jahat” secara koersif dan subversif, dengan upaya melemahkan AS baik secara internal maupun global.
Reaksi dan Desakan China:
-
Respons China: Otoritas Beijing menegaskan agar AS menghentikan pandangan negatif dengan “mentalitas hegemonik”.
-
Tuduhan Balik: China menuduh AS menyebarkan teori ancaman untuk kepentingan penekanan, sambil mendesak AS untuk tidak mendukung kemerdekaan Taiwan.
Laporan tersebut juga menyebutkan analisis terhadap ancaman dari negara lain, termasuk Rusia, Korea Utara, Iran, serta kelompok ekstremis dan kartel narkoba non-negara.